Catatan Pengajian Guru Zuhdi Malam Kamis (19 Juni 2019)

Catatan Pengajian Guru Zuhdi Malam Kamis (19 Juni 2019)

Catatan ceramah Guru Zuhdi ini berisikan intisari dari pesan Guru Zuhdi bagi penulis pribadi. Penulis hanya mencatat hal penting bagi penulis dalam pengajian Guru Zuhdi. Nasehat Guru Zuhdi sangat banyak dalam setiap kalam hikmah ceramah Guru Zuhdi. Mungkin penulis tidak bisa mencatat semuanya pada saat mendengarkan ceramah Guru Zuhdi.

Catatan Pengajian Guru Zuhdi Malam Kamis (19 Juni 2019)
Catatan Pengajian Guru Zuhdi Malam Kamis (19 Juni 2019)
Penulis mencatat ceramah Guru Zuhdi sebagai ingatan untuk penulis pribadi, karena ketika hanya mendengar nasehat guru zuhdi kadang penulis akan lupa saat tiba dirumah. Catatan ceramah Guru Zuhdi ini diambil dari beberapa pengajan Beliau, seperti : Pengajian Guru Zuhdi Malam Kamis di Pondok Indah Teluk Dalam, Pengajian Guru Zuhdi Malam Jum’at di Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, Pengajian Guru Zuhdi Malam Sabtu di Rumah Guru Zuhdi Sungai Jingah, Pengajian Guru Zuhdi Malam Ahad di Mesjid Jami Sungai Jingah, dan Pengajian Guru Zuhdi Bulan Ramadhan.

Intisari Ceramah Guru Zuhdi Malam Kamis (19 Juni 2019)

Fadhilat org yg hatix kada pengarasan mulutnya lemah lembut. Hatinya menggiring dengan fakta. Menerima dengan apa yg terjadi. Kada mengarasi.  Jadi dia selalu menggiring dan menerima apapun. Kenapa ia menerima? Karena ia memandang pasti sesuatu itu kebaikan dan hikmat. Apabila mau menerima kada keras kepala namanya. Dia akan selalu santai walau saat emosi. Tidak menerima karena pandangannya sesuatu itu kd sesuai dengan dirinya. Bearti ada yg disukainya. Semakin tdk terima maka semakin ia emosi. Awal dari api marah adalah karena kda terima dengan sesuatu. 

Supaya manis pemanderan maka hati dulu dibujuri. Kehendak itu belajar kita menggiring dengan fakta. Jika kita memandang pasti ada hikmat maka hati ini mau menerima. Melahirkan pemanderan yg bagus jua. 

Fadhilat org yg sdh kwa berhasil melayih hati seperti ini maka yg akan keluar selalu nasehat. Jika tidak menggiring maka tidak ada jawaban.
Saat tegawi taat pandanglah Allah. Jika tegawi maksiat sdah istigfar jangan bebunyi lagi. Itu syariat menuntut. 

Ketahui oleh mu org yg kawa kata2nya lemah lembut disukai oleh Allah n Rasul disukai juga oleh manusia. 

Belum org meutarakan alasan.. dan meminta maaf.. kita sdah menjawab KADA PAPA.. apalagi misalx sdah minta rela org.. maka kita harus mengerti.
Kawanannya lemah lembut kasar dan keras hati. Kasar itu mulut sebabnya adalah keras hati. Arti keras adalah kehendaknya lah yg diinginkannya.
BELAJAR MENERIMA SEGALA SESUATU.. APAPUN ITU.. BANYAKLAH MENGALAH.. SELAMA BAGUS.. 

Bermula kasar pemanderan itu muncul dr ghodof (emosi marah) hatix yg sdh karas dikarasinya pulang.. lalu jd ghodof.. 

Bala yg diterima itu empedu tapi bisa semanis madu krn pandangan..
Bermula lemah lembut dan kada kasar itu buah yg timbul dari khusnil khuluk (hati akhlak yg bagus). Andak akhlak dihati. Jika hati bagus maka akhlak bagus. Dengan Allah akan selalu mengiring. Dengan Allah kd behual dgn makhluk kd pernah meolah masalah. Inya kd pernah melawani. Mengganii dirinya untuk mehantak dirinya. 

Siapa hidup menerima dan belajar utk hidup positif. Maka akan damai banar. Akhlak yg bagus ialah kd pengarasan. MENGGIRING AJA.
Syaikh Yasin Al Fadani (Pemegang Sanad Sedunia) apapun yg disampaikan org. Inggih pun trs selalu Sidin ni. Sidin ni berpikirnya bagus trus. Hingga selalu bagus trs. Menggaduh org yg menggiring ni nyaman. 

Kadang2 kasarx mulut kita satu diantara sebabx adalah marah tdk terima dengan segala yg terjdi. Bala akan selalu ada tapi rasa yg bisa kita ubah. Rasa bahwa tidak apa2. Caranya pandang ada hikmah n baiknya.
LATIHLAH SELALU MENGGIRING KEADAAN SEDAPAT MUNGKIN..
Masih ada harapan ama Allah (Tawakkal : serahkan ama Allah segala apapun) dan Khusnudzon juga salah satu jalannya. Jadi selalu ada jalannya. Ada yg dipandang baiknya. Nanti ada saatnya. 

Allah lah yg tukang jawab, bayi kecil yg tdk bisa apa2 Allah ilhamkan org tuanya untuk menjaganya. Allah yg beolah pertolongan. Kita pun sama seperti itu. Giringi dan Khusnudzon. 

Sebabnya kasar adalah kada terima (pemarah). Dan kadang2 bisa jadi sebab org yg kasar bicara adalah terlalu ingin (berkehendak : awal marah) bisa jdi mun kda kabul sebab menjdi kasar. 

Terima lah apa yg terjdi sambil berikhtiar tapi tidak memaksakan kehendak untuk dpt berhasil. Jdi selalu pikirkan segala sesuatu itu ada hikmatnya. 
Org yg sayang (Allah / Rasulullah) tdk mungkin menyakiti (Kata2 Wali)
Dan bermula maksud dan arti dari menguasainya keatas hati. Yaitu dengan sekira2 mengganggu dari berpikir waras. Dan ia tdk bisa drpd pnya pendirian yg tetap (Istiqomah Khusnudzon) maka apapun terjdi tdk akan masalah. 

Bermula bisa berlemah lembut tdk kasar bicara dlm sgla hal ihwal itu adalah buah, dan ini hasil dari hati yg bersih (hati yg menggiring).
Kita memgobati itu bukan bearti kita tdk menerima tapi kita berikhtiar sesuai apa yg Allah suruh. Dan jika tidak berhasil tidak kecewa itu buktinya bisa menerima. 

Hati yg kotor akan mengucapkan kata2 yg kotor, semua perbedaan sumberx dr hati. 

Penutup

Di blog ini, penulis memohon ampun dan rela menggunakan foto Guru Zuhdi yang penulis ambil dari google dan penulis desain ulang untuk memberikan rasa hormat kepada Guru Zuhdi. Penulis hanya orang biasa yang ingin menyimpan setiap catatan kalam hikmah dari Guru Zuhdi yang mulia. Nasehat Guru Zuhdi sangat penting bagi penulis untuk selalu dicatat dan diingat, banyak manfaat dari Peasn Guru Zuhdi bagi kehidupan kita sesuai Kitab yang Beliau ajarkan.

Insya Allah Penulis akan selalu menuliskan catatan ceramah Guru Zuhdi terbaru, jika penulis tidak ada aral untuk hadir didalam majelis beliau. Bagi Penulis Guru Zuhdi banjarmasin selalu memberikan nasehat dan pesan yang terbaik untuk seluruh murid murid beliau. Penulis minta ampun, halal, dan ridho jika ada kesalahan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengajian Guru Zuhdi Malam Kamis Tanggal 21 Agustus 2019

Catatan Pengajian Guru Zuhdi Malam 27 Ramadhan (31 Mei 2019)

Catatan Pengajian Guru Zuhdi Malam 18 Ramadhan (22 Mei 2019)